Tip Superlantas di SMA Muhammadiyah 7 Surabaya
SURABAYA – Pengemudi sepeda motor harus mengetahui banyak hal sebelum berkendara di jalanan. Antara lain, kondisi kendaraan, kelengkapan surat-surat, dan keadaan pengendara sebelum memulai aktivitas. Sebab, si pemegang setir harus fokus pada pandangan. Baik depan, samping, maupun belakang.
Hal itu disampaikan langsung oleh Aipda Abdul Roup, anggota Unit Pendidikan dan Rekayasa Kota (Dikyasa) Satlantas Polrestabes Surabaya, saat mengisi materi program Surabaya Pelopor Berlalu Lintas (Super Lantas) di halaman SMA Muhammadiyah 7 Jalan Sutorejo kemarin.
Di hadapan ratusan siswa dan 25 perangkat sekolah, Roup menyampaikan cara berkendara yang baik dan benar. Tujuannya, menekan angka kecelakaan. Saat ini 5-6 orang meninggal di jalanan setiap hari. “Ini harus dimengerti ya. kami tidak meden-medeni. Itu faktanya,” ungkapnya. Menurut Roup, banyak faktor yang memengaruhi kecelakaan. Salah satunya human error. Dia pun membagikan tip aman berkendara. Pertama, mengecek kondisi sepeda motor. Misalnya, tekanan angin ban. “Padahal, hal yang dianggap tidak penting dapat menimbulkan masalah besar,” ucapnya.
Kedua, posisi mengendarai yang baik dan benar. itu dinamakan safety body riding. Salah satunya lengan tangan saat sudah terhubung dengan setir. Posisinya membentuk huruf V. Tidak boleh terlalu lurus dan terlampau lemas. “Kalau posisi tangan kencang saat mengemudi, lantas mau ngerem dadakan, bisa patah tulang tangan nanti,” jelasnya.
Alfarizqy, siswa kelas XII, menyatakan bahwa keselamatan berkendara di jalan harus menjadi kesadaran pribadi. “Kami selalu ingat banner di jalan yang bilang keluarga menunggu di rumah,” ungkapnya.
Tag:2018, kegiatansiswa, smamsevensby, superlantas